Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menargetkan 1.000 sekolah tingkat SMA bisa menjadi sekolah rujukan, sebagai upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

"Saat ini, sekolah rujukan tingkat SMA ada sekitar 700 di kabupaten/kota. Di setiap kabupaten/kota minimal ada satu sekolah rujukan. Namun di beberapa kota besar seperti Malang dan Surabaya, jumlah sekolah rujukan bisa lebih dari satu" kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bapak Hamid Muhammad dikutip dari situs Okezone.

Apa, sih, sekolah rujukan itu?

Sekolah rujukan di tingkat SMA adalah sekolah yang telah memenuhi atau melampaui Standar Nasional pendidikan (SNP). Sekolah dinilai mampu mengembangkan ekosistem sekolah yang kondusif sebagai tempat belajar, mengembangkan praktik terbaik dan meningkatkan mutu berkelanjutan.

Sekolah dianggap bisa melakukan inovasi dan berprestasi baik akademik maupun non akademik. Intinya, program dan kegiatan sekolah tersebut layak menjadi rujukan atau contoh bagi sekolah lain.

Tujuannya apa?

Menurut Pak Hamid, tujuannya tentu aja supaya sekolah tersebut bisa menjadi contoh dan mendorong kemajuan sekolah lain. “Misalnya, ada sekolah yang ingin tahu sekolah bermutu itu seperti apa, mereka bisa belajar dari sekolah rujukan,” kata Pak Hamid. Harapannya, pada akhirnya semua sekolah bisa punya kualitas yang bagus dong, ya.

Program sekolah rujukan sebetulnya bukan hal baru dalam dunia pendidikan kita. Beberapa tahun sebelumnya juga sudah ada dan berjalan hingga kini. Tugas-tugas yang diberikan pemerintah kepda sekolah rujukan adalah yang berkaitan dengan tahap penataan, pemantapan, dan kemandirian.

Program-program di tiga tahapan tersebut juga udah jelas banget. Misalnya, pada tahap penataan, sekolah diminta mengumpulkan data dan informasi kondisi sekolah dan lingkungan eksternal, menyusun program kerja tiga tahun dan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat. Nantinya, akan ada bantuan dana yang diberikan supaya sekolah semakin baik lagi.

Apa aja program dari sekolah rujukan?

Banyak dan bervariatif. Bukan cuma seputar program yang meningkatkan prestasi akademik, sekolah rujukan juga bisa mengajukan program unggulan lainnya. SMAN II Kediri misalnya, sekolah yang telah ditetapkan jadi sekolah rujukan ini punya program gerakan literasi sekolah, program sekolah aman, program pendidikan budi pekerti, dan kewirausahaan.

Selain itu, indeks integritas ujian nasional (IIUN) di sekolah ini tinggi. Maksudnya, siswa siswi SMAN II Kediri nggak demen nyontek kalau ujian. SMAN II Kediri juga dianggap sukses OSN, SNMPTN dan SBMPTN.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, bapak Siswanto, bilang, di Kediri untuk sementara memang SMAN II yang secara resmi menjadi sekolah rujukan. Nanti diharapkan sekolah lain bisa bersinergi dan menjadi partner. Dengan adanya sekolah rujukan ini, nantinya akan lebih mudah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kediri.

"Pemkot Kediri siap dalam hal apapun. Misalnya, di UU pendidikan, anggaran pendidikan 20 persen, tapi kita di Kediri sudah lebih dari 30 persen," kata Pak Siswanto.

Sementara dikutip dari Tribunnews, Ibu Elis Ristyoningsih MPd, fasilitator Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud, bilang, setiap sekolah rujukan punya keunggulan sendiri yang menjadi pembeda.

Contoh program lain adalah di SMAN 8 Malang nanti akan mengembangkan gerakan literasi. "Kebetulan SMAN 8 Malang sedang membangun perpustakaan baru," kata dia. Tujuan akhir dari gerakan literasi adalah pembiasaan/habituasi siswa untuk membaca. Nanti ada waktu 15 menit wajib baca buku non pelajaran.

Wih, seru ya, gaes! Kalau melihat program dan semangat sekolah-sekolah rujukan begini, saya optimis mutu pendidikan kita bisa maju terus!

*diolah dari berbagai sumber

(Sumber gambar: coretan-yudi.blogspot.co.id, sman8malang.sch.id, polreskedirikota.com)